Di balik penetapan waktu sholat

Diposting oleh den imam Sabtu, 13 Februari 2010

“gema adzan subuh aku masih terlelap tidur, gema adzan dhuhur aku sibuk bekerja, gema adzan Ashar aku geluti dunia……”: adalah cuplikan lirik lagu yang acapkali diperdengarkan oleh para pengamen di bis kota atau kereta api. Kalau dicermati lirik tersebut, maka seolah-olah waktu sholat sangatlah menganggu aktifitas manusia kekinian, manusia modern yang sibuk dengan urusan keduniaanya belaka. Tentu masing-masing punya argument kuat atas pemikiran dan tindakannya.

Manusia memang mempunyai kadar kepatuhan dan ke taqwaan yang beragam, dan fluktuatif. Kehadiran agama adalah sebagai pedoman hidup, peganggan agar selalu bisa berbuat baik dan bertaqwa pada NYA. Untuk itulah dibutuhkan keimanan yang benar-benar menggurita sehingga tidak mudah goyah.


Agar kita mempunyai performa keimanan dan ketaqwaan yang kokoh maka ada baiknya untuk memperdalam ajaran Islam, dalam hal ini beberapa Hadist Rasulullah S.A.W. yang berkaitan dengan penetapan waktu-waktu sholat lima waktu.

Kali ini kita dalami sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Talib r.a, beliau berkata:

“pada waktu Rasullullah S.A.W duduk bersama sahabat-sahabat Muhajirin dan Ansar, saat itu dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu mereka berkata: ‘ Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu mengenai kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S.yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.’

Rasullullah S.A.W. kemudian menjawab dengan bersabda :
“Silahkan bertanya.’ Maka berkatalah orang Yahudi : ‘ Silahkan terangkan kepada kami tentang lima waktu yang diwajibkan oleh Allah ke pada umatmu.”

Maka Rasullullah S.A.W. bersabda : ” Sholat dhuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhan-Nya , Sholat Ashar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi, Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S. , maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya .”

Selanjutnya Nabi melanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai Sholat Isya’ yaitu sholat yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku , sedangkan Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari , hal ini karenakan apabila matahari terbit , maka terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan disitulah tempat bersujudnya setiap orang kafir.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka selanjutnya mereka berkata : ‘ Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah lagi kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sholat.’

Rasullullah S.A.W kemudian menjawabnya dan bersabda : ” Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan , Sholat Zuhur , pada saat itu nyalanya neraka Jahanam , orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan keatasnya uap api neraka Jahanam pada waktu datangnya hari Kiamat.”

Sabda Rasullullah S.A.W.: ” Manakala sholat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. Memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.”

Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud : ” Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan , sholat Maghrib itu adalah saat di mana Nabi Adam A.S bertaubat dan. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.

Selanjutnya rasulullah bersabda: ” Sholat Isya’ (atamah).
Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya’ berjamaah , Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titian sirath.”

Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya : ” Sholat Subuh pula , seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu :
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata : ‘ Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai
Muhammad (S.A.W).

Jangan lupa baca posting di bawah juga ya :)



0 komentar

Posting Komentar

Google Translate